Sebagai upaya dalam melakukan perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan perizinan, DPMPTSP Jeneponto mereview seluruh regulasi terkait pelayanan perizinan yang ada di Kabupaten Jeneponto. Hal ini sebagai langkah awal untuk melakukan penyesuaian penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) sebagaimana Permendagri Nomor 138 Tahun 2017 sebagai pengganti Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Regulasi terkait pedoman penyelenggaraan PTSP ini mengatur beberapa hal yang menjadi dasar pelaksanaan pelayanan perizinan seperti pendelegasian kewenangan, tim teknis, standar operasional prosedur, standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan juga penanganan pengaduan perizinan.
Selain hal tersebut, dalam Permendagri 138 Tahun 2017 ini juga menekankan bahwa pengelolaan pelayanan perizinan sudah wajib dilakukan secara elektronik atau disebut PSE (Perizinan Secara Elektronik). PSE merupakan amanah dari Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014. Dalam beberapa pasal juga ditelah ditekankan bahwa target penerimaan asli daerah (PAD) sudah tidak dibebankan lagi ke PTSP seperti yang terjadi saat ini, hampir seluruh PTSP di Indonesia dibebankan target PAD sehingga PTSP tidak berorientasi kepada pelayanan prima melainkan mencapai target PAD. Begitupun terkait dengan evaluasi dan pengawasan setelah izin diterbitkan PTSP, menjadi tanggung jawab instansi teknis terkait perizinan.
Kegiatan Workshop perbaikan regulasi ini dilaksanakan diruang rapat DPMPTSP yang dihadiri oleh instansi teknis terkait dan juga Kepala BPN kabupaten jeneponto untuk menyamakan persepsi terkait penyelenggaran pelayanan perizinan di Kabupaten Jeneponto. DPMPTSP Jeneponto bekerjama dengan Yayasan Adil Sejahtera (YAS) Sulsel dalam rangka pendampingan teknis perbaikan regulasi perizinan sesuai dengan Permendagri Nomor 138 Tahun 2017.